Layout Cycle Costing

Pengertian Life Cycle Costing
  • Menurut Fuller dan Petersen (1996), Life Cycle Cost (LCC) adalah suatu metode ekonomi dalam mengevaluasi proyek atas semua biaya yang timbul mulai dari tahap pengelolaan, pengoperasian, pemeliha- raan, dan pembuangan suatu komponen dari sebuah proyek, dimana hal ini dijadikan pertimbangan yang begitu penting untuk mengambil suatu keputusan
  • Menurut Barringer dan Weber (1996), Life Cycle Cost (LCC) adalah suatu konsep pemodelan perhitungan biaya dari tahap permulaan sampai pembongkaran suatu asset dari sebuah proyek sebagai alat untuk mengambil keputusan atas sebuah studi analisis dan perhitungan dari total biaya yang ada selama siklus hidupnya.
Konflik yang umum terjadi di sebagian besar perusahaan:
  • Project Engineering ingin meminimalkan biaya modal
  • Maintenance Engineering ingin meminimalkan jam perbaikan
  • Produksi ingin memaksimalkan jam operasi
  • Realibility Engineering ingin membatalkan kegagalan
  • Akuntansi ingin memaksimalkan nilai sekarang bersih proyek
  • Pemegang saham ingin meningkatkan kekayaan pemegang saham
  • LCC dapat digunakan sebagai alat keputusan manajemen untuk menyinkronkan konflik divisi dengan memfokuskan pada fakta, uang, dan waktu.
Pentingnya LCC
  • Untuk meningkatkan kesadaran biaya.
  • Seluruh biaya hidup evaluasi. LCC memungkinkan evaluasi pilihan bersaing berdasarkan seluruh biaya hidup.
  • Memaksimalkan pendapatan. Memahami prosedur untuk menerapkan LCC termasuk pengembangan Biaya Siklus Hidup model untuk berbagai aplikasi.
  • Memahami latar belakang teoritis nilai waktu uang dan analisis risiko serta dampaknya terhadap proses pengambilan keputusan
LCC untuk Supplier
  • Dengan menggunakan LCC, Supplier dapat mengoptimalkan desain mereka dengan mengevaluasi alternatif dan dengan melakukan studi trade-off.
  • Dengan menggunakan LCC, Supplier dapat mengevaluasi berbagai strategi biaya operasi dan pemeliharaan (untuk membantu pengguna produk).
LCC untuk Customer
  • Dengan menggunakan LCC, pelanggan dapat mengevaluasi dan membandingkan produk-produk alternatif.
  • Dengan menggunakan LCC, pelanggan dapat menilai kelayakan ekonomi proyek atau produk.
Komponen Biaya
  1. Biaya Awal
    • Desain & biaya pengembangan,
    • Investasi pada aset, atau biaya peralatan,
    • Biaya pemasangan atau komisi.
  2. Biaya Operasi dan Pemeliharaan
    • Biaya tenaga kerja / Gaji Karyawan
    • Biaya energi (Listrik,Air)
    • Biaya cadangan & perawatan,
    • Biaya bahan baku.
Langkah Menghitung LCC
  • Langkah 1: Tentukan waktu untuk setiap elemen biaya,
  • Langkah 2: Perkirakan nilai setiap elemen biaya,
  • Langkah 3: Hitung NPV dari setiap elemen, untuk setiap tahun (selama periode waktunya),
  • Langkah 4: Hitung LCC dengan menambahkan semua elemen biaya, setiap tahun,
  • Langkah 5: Analisis hasilnya.
contoh  : Estimasi LCC
  • Sebuah toko pengecoran yang sangat produktif memiliki satu mesin pembuat inti yang dioperasikan dengan robot yang canggih (dibuat di Italia).
  • Karena meningkatnya permintaan pengecoran, toko pengecoran ingin memasang satu mesin pembuat inti baru.
  • Untuk mesin baru, ada dua opsi:Mesin robot canggih yang serupa, atau Mesin semi otomatis.

Option 1

  • Biaya Awal

Sl. No.

Cost Element

Value (in INR, million)/ year

Time phase

Remarks

1 Design & development (D) Bought out item
2 Investment on asset (A) 59.4 0-1 year
3 Installation (I) 0.6 0-1 year 1% of asset cost

  • Operation & Maintenance Cost

    Sl. No.

    Cost Element

    Value (in INR, million)/ year

    Time phase

    Remarks

    1 Labour (L) 0.3 2-10 year 4 workers @ 3 shifts
    2 Energy (E) 4 2-10 year MIS report of existing equipment, as new equipment is identical
    3 Spare & maintenance (S) 2.6 2-10 year
    4 Raw material (M) 27.7 2-10 year

Perhitungan LCC

Dalam perhitungan sebelumnya, nilai OC yang diharapkan di masa depan di semua tahun adalah sama, yaitu 34,6 Juta INR.

Nilai yang diharapkan ini bisa berbeda untuk tahun yang berbeda juga.

Option 2

Elemen biaya yang berbeda untuk opsi 2 (yaitu mesin semi-otomatis) telah diperkirakan dan perhitungan final untuk LCC telah dilakukan.

Analisis

Sumber

Barringer, Paul. H., Weber, David., 1996. “Life Cycle Cost Tutorial”, Fifth International
Conference on Process Plant Reliability and Hydrocarbon Processing, Gulf
Publishing Company., Texas.
.
Zainal, A. Z., 2005. Analisis Bangunan: Menghitung Anggaran Biaya Bangunan., PT.
Gramedia Pustaka Utama., Jakarta.

Dipohusodo, I., 1996. Manajemen Proyek dan Konstruksi., Kanisius., Yogjakarta.

Asworth Allan., 1994. Perencanaan Biaya Bangunan., PT. Gramedia Pustaka Utama.,
Jakarta.

 

Nama : Nur Richa Rea
NPM : 0218123007
Kelas : Manajemen Reg B1-C
Matkul : Manajemen Project
Dosen Pengampu : Iis Rostiawati

Alokasi Sumber Daya Manusia

Alokasi Sumber  Daya

Alokasi sumber daya adalah penyerahan sumber daya yang tersedia untuk berbagai penggunaan. Dalam manajemen proyek, alokasi sumber daya atau manajemen sumber daya adalah suatu aktivitas terskedul dan sumber daya yang dibutuhkan oleh aktivitas tersebut dengan mempertimbangkan ketersediaan sumber daya dan waktu proyek yang dibutuhkan.

Pelaksanaan suatu proyek pada umumnya terdiri dari beberapa aktifitas yang membentuk jaringan kerja (network), dimana semua aktifitas tersebut memerlukan waktu, biaya dan sumber-sumber daya.

Pengaruh sumber daya pada perencanaan proyek

Ada 2 faktor yang dapat dikategorikan menjadi strategi di dalam meningkatkan kualitas sumber daya pada perencaan proyek:

    • Faktor Internal, yaitu apa yang dimiliki oleh karyawan.
    • Faktor External, yaitu apa yang ada di luar tenaga kerja yang dapat menjadi stimulus bagi tenaga kerja.

Klasifikasi Alokasi Sumber Daya

    1. Sumber daya tidak terbatas (Unlimited Resources Allocation) Bila tingkat kebutuhan sumber daya ? jumlah sumber daya yang ada
    2. Sumber daya terbatas (Limited Resources Allocation) Bila tingkat kebutuhan sumber daya > jumlah sumber daya yang ada

Contoh :
Buatlah alokasi sumber daya pada aktivitas-aktivitas berikut ini jika sumber daya yang ada adalah 8.

Langkah 1

Langkah 2

Alokasi Sumber Daya Terbatas  (Limited Resources Allocation)Tujuan : kebutuhan sumber daya tetap terpenuhi dengan  penambahan waktu yang minimal
Constraint / batasan : jumlah sumber daya yang tersedia tetap
Cara : Increase Project Duration (IPD) seminimum  mungkin (optimal)
Setiap langkah selalu hitung IPD dari aktivitas  yang konflik dan susun network lagi

contoh :
Buatlah alokasi sumber daya pada aktivitas-aktivitas pada seperti contoh sebelumnya sumber daya yang ada adalah sebanyak 4.

KENDALA ALOKASI SUMBER DAYA

Perbedaan pendapat atau ketidakcocokan antara unsur-unsur proyek (stakeholders) dalam memenuhi kewajiban kontrak mereka, dimana konflik tersebut belum menjadi persengketaan.

    • Kondisi kontrak

(Kurangnya kesempurnaan dalam dokumen kontrak, keggagalan dalam pembayaran dan Kondisi psikologi orang dalam proyek konstruksi)

    • Jaminan
    • Proses konstruksi
    • Waktu

Metode Penanganan Konflik Ditinjau dari sudut manajerial, metode – metode penaanganan konflik antara lain
(Soeharto, 2001) :

    • Memaksakan kehendak (Forcing)

Forcing berarti memaksakan kehendak atau pandangan dari satu pihak kepada pihak lain yang sedang terlibat konflik. Artinya, pada saat forcing, ada pihakyang menang dan ada pihak yang kalah. Hal ini dapat terjadi bila pihak yang satu posisinya terlalu kuat terhadap yang lain. Selain itu, biasanya pihak yang kalah memilika ketergantungan yang bersifat prinsip terhadap pemenang

    • Mencari upaya pemecahan masalah (problem solving)

Pemecahan masalah (problem solving) Pemecahan masalah sering juga disebut konfrontasi, karena sifatnya adalah membicarakan secara terbuka dan langsung berdialog antara pihakpihak yang terlibat. Jadi dalam hal ini, terlebih dahulu didefinisikan apa yang menjadi konflik, mencari dan mengumpulkan informasi, sebab-sebab terjadinya konflik, menganalisis berbagai alternative yang dipandang palaing baik.

    • Berdamai atau koompromi (compromise)

Berdamai atau Kompromi berarti kedua belah pihak telah memikirkan berbagai alternative, member dan menerima, dan mencari pemecahan yang sampai batas-batas tertentu dapat diterima oleh kedua belah pihak.

    • Mendinginkan suasana (smoothing)

Mendinginkan suasana (smoothing) Mendinginkan suasana dilakukan dengan cara menekankan aspek yang positif (dari sudut kepentingan bersama) dari bagian isu yang menjadi sumber konflik dan menomor duakan atau mengesampingkan sementara perbedaan pendapat bagian isu yang lain. Jadi, disini diusahakan menjaga agar suasana tetap bersahabat.

    • Menarik diri (withdrawal)

Menarik diri (withdrawal) Langkah ini dapat diartikan sebagai menghindari (tidak bersedia menghadapi) terjadinya ketidak cocokan dalam saat tertentu. Hal ini bisa jadi disebabkan karena belum adanya konsep yang jelas untuk mendinginkan suasana, sambil memikirkan pendekatan lain pada waktu yang lebih baik.

 

Sumber Buku:

Soeharto, I. (2001). “Manajemen Proyek (Dari Konseptual Sampai Operasional) Jilid 1”. Erlangga, Jakarta, 1999

Sumber Internet:

Hartono, Yuliani. 2017. Alokasi Sumber Daya (Resource Allocation).

https://docplayer.info/42085740-Alokasi-sumber-daya-resource-allocation.html [diakses 6 November 2019]

Berliana, Ruth. 2014. Faktor Internal dan Eksternal dalam Mencetak SDM yang Berkualitas.

https://www.blj.co.id/2014/08/27/faktor-internal-dan-eksternal-dalam-mencetak-sdm-yang-berkualitas/ [diakses 11 November 2019]

Susila, Herman. 2012. Metode penanganan konflik dalam pelaksanaan kontruksi Gedung di Surakarta.

https://media.neliti.com/media/publications/141986-ID-metode-penanganan-konflik-dalam-pelaksan.pdf [diakses 8 November 2019]

 

Nama : Nur Richa Rea
NPM : 0218123007
Kelas : Manajemen Reguler B1-C
Dosen : Iis Rostiawati

Materi 9 – Project Budgeting

PENGERTIAN  BIAYA DAN PENGELOLAAN BIAYA

    • Biaya (Cost) adalah sumberdaya yang dikorbankan untuk mencapai tujuan tertentu.
    • Biaya biasanya diukur dalam satuan moneter seperti rupiah atau dollar.
    • Pengelolaan Biaya Proyek (Project Cost Management) adalah proses-proses yang dibutuhkan untuk menjamin bahwa proyek dapat diselesaikan dengan anggaran yang telah disetujui.

PROSES PENGELOLAAN BIAYA PROYEK

    • Estimasi Biaya: mengestimasi biaya dari sumber daya yang digunakan untuk menyelesaikan sebuah proyek.
    • Penentuan Anggaran: mengalokasikan estimasi biaya ke detail pekerjaan, untuk kemudian diukur kinerjanya.
    • Pengendalian Biaya: Mengendalikan perubahan terhadap anggaran proyek

PRINSIP DASAR PENGELOLAAN BIAYA

    • Profit/keuntungan: Pendapatan dikurangi pengeluaran.
    • Margin Profit: rasio pendapatan terhadap profit.
    • Siklus hidup pembiayaan: Total biaya untuk memiliki sebuah produk/layanan (total cost of ownership), atau biaya pengembangan ditambah support.
    • Cash flow analysis: menentukan estimasi biaya dan keuntungan tahunan untuk sebuah proyek, dan cash flow yang dihasilkan.selama setahun
    • Tangible cost or benefits adalah biaya atau keuntungan organisasi mudah diukur dengan rupiah/dollar.
    • Intangible cost or benefits adalah biaya atau keuntungan organisasi yang sulit diukur dengan rupiah/dollar.
    • Direct costs adalah biaya yang langsung berelasi dengan memproduksi produk dan layanan.
    • Indirect costs adalah biaya yang tidak langsung berelasi dengan produk atau layanan

PROSES-PROSES DALAM  MANAJEMEN BIAYA PROYEK

PROSES 1 :  ESTIMASI BIAYA

    • Salah satu keluaran dari manajemen biaya proyek yang paling penting adalah suau perkiraan (estimasi biaya)
    • Ada beberapa jenis perkiraan biaya dan alat bantu (tool) serta teknik yang dapat digunakan untuk membantu menyusun estimasi biaya.
    • Adalah penting juga untuk disusun suatu rencana manajemen biaya yang menguraikan bagaimana variasi pengaturan biaya atas suatu  proyek.
    • Metode dan alat bantu untuk estimasi biaya :
      1. Estimasi Top-down atau analog
      2. Estimasi Botton up
      3. Parametric Modeling

PROSES 2 : PENENTUAN ANGGARAN

    • Mengalokasikan estimasi biaya proyek ke aktifitas pekerjaan yang dilakukan.
    • WBS dibutuhkan untuk mengalokasikan biaya, karena WBS mendefiniskan aktifitas pekerjaan.
    • Tujuannya adalah menghasilkan cost baseline.
    • Cost Baseline digunakan manajer untuk memonitor dan memastikan kinerja dari biaya
    • Menyusun anggaran biaya :
      1. Pernyataan cakupan proyek
      2. WBS dan penjelasannya
      3. Estimasi biaya kegiatan dan rincian  pendukungnya
      4. Jadwal proyek: digunakan untuk melakukan  agregasi biaya pada setiap periode
      5. Kalender sumber daya
      6. Kontrak: Berkaitan dengan produk atau hasil apa  saja yang telah dibeli. dan berapa biayanya

PROSES 3 : MENGENDALIKAN BIAYA

    • Hal-hal yang dilakukan saat mengendalikan biaya :
      1. Memonitor kinerja biaya
      2. Memastikan hanya perubahan-perubahan tertentu saja yang dapat merevisi rencana biaya yang telah ditentukan.
      3. Menginformasikan kepada stakeholder mengenai perubahan-perubahan yang dapat mempengaruhi biaya.

EARNED VALUE MANAGEMENT (EVM)

    • EVM adalah tehnik pengukuran kinerja proyek yang mengintegrasikan ruang lingkup, waktu dan biaya.
    • Dengan sebuah baseline (rencana awal ditambah perubahan yang telah disetujui), kita bisa menentukan seberapa baik sebuah proyek dalam memenuhi targetnya.
    • Dengan EVM kita harus secara rutin memasukan informasi aktual.

 

JENIS ANGGARAN BIAYA

    • Anggaran biaya raba/perkiraan
    • Anggaran biaya raba digunakan untuk bermacam-macam maksud, tergantung untuk keperluan siapa anggaran tersebut dibuat. Anggaran biaya raba dapat pula dipakai sebagai pembanding/kontrol pada waktu menghitung anggaran biaya pasti.
    • Biasanya pemberi tugas, menggunakan anggaran biaya raba untuk keperluan :1.Perkiraan penanaman modal dan perkiraan biaya yang harus disediakan

      2.Kelayakan dari segi ekonomi bangunan/pro-yek.

    • Anggaran biaya pasti/definitifPerencana, menggunakan anggaran biaya raba untuk keperluan :1.Sebagai bahan untuk perencanaan bangunan lebih lanjut.

      2.Untuk pemilihan alternatif perencanaan.

      Kontraktor, menggunakan anggaran biaya raba untuk keperluan :

      1.Menentukan keputusan ikut tidaknya dalam pelelangan

      2.Memperkirakan modal dalam pelaksanaan pembangunan.

Nur Richa Rea
0218123007
Manajemen Reguler B1-A
Mata kuliah : Manajemen Proyek
Dosen : Iis Rostiawati